Harga kelapa sawit turun di Kisaran Rp1.500 per kg tentu ini bukan kabar baik bagi para petani sawit. Karena tentu akan mengurangi penghasilan mereka dari panen sawit.
Harga Kelapa Sawit ini Turun Tajam
Dari Rp3.000 sekian per kg turun hingga Rp1.500 per kg turun 100%
Menurut pengakuan salah satu petani sawit memang biasanya ketika mendekati lebaran Harga kelapa sawit biasanya akan turun harganya setelah lebaran harga sawit kembali naik.
Berbeda halnya dari pantauan jarakdekat.com bahwasannya Harga kelapa sawit yang turun hingga Rp1.500 per kilogram ini disebabkan oleh dihentikannya ekspor CPO dan produk turunannya sejak tanggal 28 April tengah Malam. ini membuat harga sawit tertekan hingga Rp1.500 per kg.
Sesuai yang dikutip dari bisnis.com penghentian ekspor CPO dari sawit kelapa sawit ini bertujuan untuk menstabilkan harga minyak goreng di dalam negeri agar mencapai Rp14.000
Sampai Kapan Ekspor di Tutup
Hal ini sesuai Instruksi Presiden Bapak Joko Widodo bahwasanya ekspor CPO ini dihentikan guna untuk mengembalikan harga minyak goreng hingga ke harga Rp14.000 per liter.
Itu artinya belum ada kepastian hingga Kapan ekspor ini akan dibuka kembali, karena harapan para petani sawit yang menginginkan kembali mendapatkan Harga kelapa sawit yang baik dari panen sawitnya.
Harga minyak goreng yang stabil, murah dan terjangkau tentu merupakan kabar baik bagi ibu-ibu rumah tangga yang yang menggunakan minyak goreng sebagai bahan utama untuk membuat gorengan, terlebih di masa-masa idulfitri yang tentu konsumsi makanan yang semakin meningkat. Otomatis menjadikan peningkatan permintaan dari minyak goreng.
Pengaruh ke Petani Sawit
Namun bila kita lihat ke para petani sawit yang konon hingga 16.000.000 orang petani sawit yang tersebar di Kepulauan Sumatera dan Kalimantan, maka turunnya harga kelapa sawit akibat dari penghentian ekspor CPO sawit ini merupakan kabar yang kurang sedap untuk didengarkan karena Itu tentu akan mengurangi hasil panen mereka.
Karena tentu biaya operasional, biaya penanaman dan biaya perawatan sawit, tidaklah sedikit apalagi jika harga pupuknya tinggi maka udah barang tentu hasil keuntungan dari Panen Sawit sangat sedikit bahkan jika harga pupuk nya terlalu tinggi maka akan minus keuntungan dari kelapa sawit tersebut.
Dampak dari Penghentian Ekspor CPO
Dampak CPO sawit tidak hanya terjadi di dalam negeri namun efek dari pengertian ekspor ini juga terjadi di India, dan negara-negara Asia lainnya.
Harga CPO di Malaysia terpengaruh oleh keputusan penghentian ekspor CPO dari Indonesia, bahkan kenaikan harga CPO hingga ke level 11% lebih.
Bukan hanya harga CPO saja yang terpengaruh namun harga-harga kebutuhan pangan lain juga ikut terpengaruh seperti keledai, jagung yang digunakan untuk sebagai bahan olahan minyak nabati juga sudah mulai merangkak naik.
Di India harga-harga pangan melonjak tajam karena dampak dari pemberhentian ekspor CPO sawit dari Indonesia. jadi sungguh luar biasa dampak penggantian CPO ekspor dari Saini
Karena memang kebutuhan CPO Dunia banyak yang dipenuhi dari Indonesia, apabila terjadi hambatan atau penghentian ekspor CPO maka Sudah barang tentu akan terjadi guncangan yang cukup hebat di Dunia
Itulah tadi Uraian singkat tentang Kenapa harga kelapa sawit turun mudah-mudahan memberikan informasi yang bermanfaat bagi para petani pada khususnya yang tersebar di Kepulauan Sumatera dan di Provinsi Kalimantan.
Harapan akan Harga Kelapa Sawit
Harapannya, harga sawit kembail naik, namun harga minyak goreng juga tetap stabil. Dengan demikian akan terjadi sama- sama baik. Baik bagi kebutuhan konsumsi minyak goreng dan baik juga bagi para petani sawit.
Karena harapan semua petani sawit, harga kelapa sawit yang bagus akan membuat semangat lagi dalam merawat dan bekerja di sawit yang begitu berat. Meski demikian petani sawit terus berusaha untuk bertahan meski apapin yang terjadi.
Harga Sawit per-agustus 2022
Perbulan agustus 2022 ini, harga sawit sudah mencapai angka 2000 lebih. Hal ini membuat petani sawit kembali bergairah untuk terus merawat kebun sawitnya. Peluh keringat bisa terbayar, jerih payah bisa terobati dengan harga sawit yang patut.
Banyak yang mencibir akan “rewelnya” petani sawit, pasti mereka belum pernah terjun dalam bidang pertanian sawit yang memerlukan modal yang besar untuk mulai menanam pohon sawit. Dan dari mulai menanam hingga panen pertama akan sangat banyak biaya yang digunakan untuk melakukan perawatan hingga pemetikkan tandan sawit untuk pertama kalinya.
Efek Domino Harga Sawit
Harga sawit yang naik turun ternyata mempunyai efek domino yang besar. Mulai dari mempengaruhi kebutuhan bahan-bahan dapur hingga penjualan otomotif.
Bagaimana tidak, perkebunan sawit yang sangat luas tentu memerlukan tenaga kerja yang sangat banyak. Jika harga sawit turun tajam maka intensitas pemanenan akan ikut turun. Begitu juga gairah untuk menambah unit armada juga turun.
Maka dari itu kebijakan yang baik akan mendukung petani sawit yang rantai efeknya sangat luas.