Sebagai orang tua, wajib tahu dan mengerti akan dampak negatif game online yang bisa membuat pengaruh yang tidak diharapkan untuk masa depan sang anak. Bukankah sebagai orang tua mengiginkan yang terbaik di kehidupan anak di masa mendatang ?
Gelombang Tren Game Online
Bermain game sudah menjadi tren di kalangan remaja, kemudahan koneksi dan banyaknya pengembang Game yang menyajikan berbagai produknya. Pilihan game yang banyak didukung gadget yang mumpuni menjadikan anak- anak semakin betah berlama- lama untuk bermain game.
Ada dampak negatif game online sesuai dengan yang dikutip dari brainfacts.org bahwa Hanya 10-20 menit permainan kekerasan (kekejaman) dapat meningkatkan aktivitas di daerah otak yang terkait dengan gairah, kecemasan, dan reaksi emosional, sekaligus mengurangi aktivitas di lobus frontal yang terkait dengan regulasi emosi dan kontrol eksekutif.
Artinya dengan hanya 10 menit otak anak sudah terpengaruhi oleh permaianan tersebut. Jika permainannya bergenre kekerasan (kekejaman) maka anak akan cenderung reaktif dan tempramen. Jangam heran jika banyak anak muda yang kecanduan game genre kekerasan(kekejaman) mudah emosi dan berlaku lebih agresif.
Bukanlah hal yang mudah untuk menjauhkan anak dari gadgetnya, atau mengarahkan ia ke permainan dengan genre pendidikan atau genre yang mendukung pembelajarannya. Karena memang masa- masa remaja tingkat emosionalnya yang cenderung tinggi akan lebih suka dengan game yang menantang, kompetisi dan sejenisnya.
Kemudahan dalam dunia digital yang hadir pada kehidupan Kita juga membawa efek bawaan yang akan bisa fatal jika tidak bijak dalam menyikapinya. Karena teknologi digital ibarat pisau tajam bermata dua, salah menggunakan maka akan terluka.
Kepedulian akan hal tersebut belum terlihat dari para orang tua, dan seakan membiarkan anak- anaknya di doktrin oleh game yang mengajari kekejaman. Memang game dilakukan dalam dunia tidak nyata, dalam dunia virtual namun pengaruhnya sangat dahsyat terhadap pola pikir alam bawah sadar anak tersebut.
Dampak Negatif Game Online
Dikutip dari researchgate.net terdapat dampak negatif game online termasuk adanya pengaruh game bergenre kekejaman terhadap perilaku agresif. Dari 40 anak usia 14 tahun s/d 18 tahun, terdapat 53% yang kecanduan game, dan bermain lebih dari 4 jam dalam sehari.
Dan dari 40 responden tersebut terdapat 17% persen yang perilaku agresifnya masuk kategori berat, dengan 78% persen masuk kategori perilaku agresif sedang.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh dari game genre kekerasan terhadap perilaku anak. Jika ini terus menerus dilakukan tiap hari, berbulan- bulan bahkan tahunan maka tidak bisa dibayangkan betapa agresifnya anak tersebut.
Bijaklah Sebagai Orang Tua
Kembali kepada masing- masing orang tua, tentu semua orang tua bisa menimbang dan berpikir akan mana yang terbaik bagi sang anak. Karena tidak seorangpun orang tua yang berharap anaknya “berperilaku kejam”.
Mari kita coba perlahan untuk tumbuhkan kepedulian akan anak- anak. Sebagai penerus keluarga, masayarakat, bangsa dan Negara.
Alihkan ke Game yang Edukatif
Banyak ragam game yang ada di dunia digital, jenis apapun tersedia dan bebas untuk di install siapapun. Maka dari itu tanpanya adanya pantauan dari orang Tua, maka sangat rawan sang anak memilih game sesuai hasratnya tanpa pikir panjang akan Dampak Negatif Game Online yang senantiasa mengintai.
Ragam game yang terus berkembang dan semakin dikemas menarik akan semakin banyak, karena memang “penikmat” game di dunia sangat banyak, termasuk di Indonesia.
Potensi Pendapatan Game yang Menggiurkan
Game- game baru akan terus bermunculan termasuk game yang bergenre kekejaman, maka itu tugas Orang Tua akan semakin berat, terlebih jika tidak ada perhatian dari pemerintah.
Semakin banyak yang install sebuah game, maka pengembang game tersebut akan semakin banyak mendapatkan keuntungan. Meski game gratis sekalipun, karena jika ada layanan gratis maka sebenarnya produknya adalah penggunanya.
Bersatu untuk Tangkal Dampak Negatif Game Online
Kadang Kita harus melihat dan mengamati perilaku anak- anak dari jarak dekat, agar bisa mengerti dan memahami seperti apa sebenarnya yang terjadi, baik buruknya terhadap anak dll.
Dampak Negatif Game Online bisa mengenai siapapun, anak pengangguran, hingga anak yang makmur, dari anak yang mlarat hingga anak pejabat. Tidak pandang bulu, maka dari itu menangkal dampak buruk ini menjadi kewajiban semua pihak terutama pembuat regulasi.