Sudah tiga hari, Kerinci Kanan, Siak, Riau mengalami cuaca hujan gerimis hingga sedang yang berlangsung seharian. Dan tidak ada sinar matahari barang sebentarpun.
Sejak tanggal 1 Maret, sudah hingga hari ini tanggal 4 Maret 2023 hanya sehari ditanggal 2 yang muncul matahari, itupun hanya sebentar.
Cuaca dingin, dan jalan becek sudah menjadi pemandangan di RT Kampungku. Kampung Delima Jaya, Kerinci Kanan, Siak, Riau.
Mudah-mudahan besok mentari bersinar terang, dan membuat sawit berfotosintesis normal sehingga tidak mengganggu rutinitas panenan sawit.
Belum ada informasi dari pihak BMKG terkait hujan terus menerus di awal maret 2023 ini.
Apa Kaitan Fotosintesis dan Kelapa Sawit?
Apa itu Fotosintesis?
Fotosintesis adalah proses yang dilakukan oleh organisme autotrof, seperti tumbuhan, ganggang dan beberapa bakteri, untuk menghasilkan makanannya sendiri dengan menggunakan energi dari matahari. Selama fotosintesis, energi dari sinar matahari ditangkap dan diubah menjadi energi kimia yang digunakan untuk mensintesis senyawa organik, seperti glukosa, dari karbon dioksida dan air.
Fotosintesis terjadi di kloroplas sel tumbuhan dan alga. Kloroplas mengandung pigmen fotosintesis, seperti klorofil, yang menyerap sinar matahari. Energi cahaya digunakan untuk memisahkan atom hidrogen dan oksigen dalam molekul air, dengan oksigen dilepaskan ke lingkungan sebagai produk sampingan.
Karbon dioksida berdifusi melalui pori-pori kecil di daun, yang disebut stomata, dan memasuki sel tumbuhan. Di dalam sel, karbon dioksida bergabung dengan hidrogen untuk menghasilkan glukosa, yang digunakan untuk menggerakkan sel dan mensintesis senyawa organik lainnya, seperti protein dan lipid.
Fotosintesis adalah proses vital bagi kehidupan di Bumi, karena merupakan sumber energi utama bagi sebagian besar makhluk hidup. Selain itu, fotosintesis bertanggung jawab untuk menghasilkan oksigen di atmosfer, yang memungkinkan respirasi aerobik dan pemeliharaan kehidupan di Bumi.
Peranan Fotosintesis Bagi Kelapa Sawit
Fotosintesis dalam budidaya kelapa sawit atau kelapa sawit, juga dikenal sebagai Elaeis guineensis, sangat penting untuk produksi minyak sawit, yang digunakan dalam berbagai macam produk, mulai dari makanan hingga produk perawatan pribadi dan biofuel.
Fotosintesis pada kelapa sawit terjadi pada kloroplas daun tanaman yang mengandung klorofil dan pigmen fotosintesis lainnya. Selama fotosintesis, energi dari sinar matahari digunakan untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa, yang digunakan sebagai sumber energi bagi tanaman dan untuk menghasilkan senyawa organik lain yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Kelapa sawit merupakan tumbuhan C3, artinya fotosintesisnya menggunakan siklus Calvin-Benson, yaitu salah satu dari tiga siklus fotosintesis yang ada pada tumbuhan. Siklus Calvin-Benson bertanggung jawab untuk memperbaiki karbon dari karbon dioksida dalam glukosa.
Banyaknya fotosintesis yang dapat dilakukan oleh tanaman kelapa sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jumlah sinar matahari, suhu, kelembaban, dan ketersediaan unsur hara dalam tanah. Kelapa sawit yang dipelihara dengan baik dengan persediaan air dan sinar matahari yang baik dapat menghasilkan lebih banyak minyak sawit daripada tanaman yang tidak mendapat cukup unsur hara atau sinar matahari.
Singkatnya, fotosintesis adalah proses kunci dalam produksi minyak sawit di perkebunan kelapa sawit. Mengoptimalkan kondisi tumbuh dan nutrisi kelapa sawit dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas minyak sawit yang dihasilkan, yang menjadi bahan dasar penting untuk industri pangan dan biofuel.